JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Anggota Panitia Khusus (Pansus) Haji tahun 2024 dari Fraksi PKS, Wisnu Wijaya membeberkan temuan baru hasil angket haji, yang di antaranya terdapat dugaan manipulasi data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag).
“Hal itu membuat jadwal keberangkatan jemaah tidak sesuai dengan ketentuan, ada yang dimajukan lebih awal dan ada yang diundur sehingga memunculkan kecurigaan adanya transaksi di luar prosedur resmi,” ujar Wisnu melalui keterangan pers di Jakarta pada Selasa (10/09/2024).
Selain itu, Pansus Haji juga menyatakan temuan bahwa proposal pembagian rata kuota haji tambahan berasal dari Kementerian Agama, bukan dari otoritas Arab Saudi. Bahkan ditemukan sebanyak 3.500 jemaah haji khusus berangkat dengan masa tunggu 0 (nol) tahun.
“Ditambah lagi, terdapat tekanan pada sejumlah saksi jemaah maupun pejabat sepanjang proses penyelidikan,” sahut Wisnu.
Di sisi lain, menurut Wisnu, pelaporan data keberangkatan haji khusus melalui sistem Siskohat dan Siskopatuh tidak berjalan real-time, sehingga data keberangkatan sering kali terlambat atau tidak lengkap.
“Bahkan setelah operasional haji selesai, beberapa Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) belum melaporkan jumlah jemaah yang berangkat sehingga menimbulkan ketidakpastian,” kata Aleg dari Komisi VIII DPR RI itu.