Demoralisasi Generasi Muda Mengancam Bangsa, Bamsoet: Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Salah Satu Solusinya

Ketua MPR RI Bamsoet, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua DPR RI Puan Maharani saat menghadiri Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta TImur, Selasa (01/10/2024)/Tim Media Bamsoet.

JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Salah satu ancaman bangsa Indonesia adalah demoralisasi generasi muda bangsa. Hal ini tercermin dari memudarnya Pancasila sebagai ideologi bangsa di kalangan muda.

Hal ini disampaikan Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo (Bamsoet) usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur, Selasa (01/10/24).

Merujuk pada hasil survei yang dirilis Setara Institute dan INFID (Forum on Indonesian Development) pada tanggal 17 Mei 2023, kata Bamsoet, terungkap bahwa 83,3 persen pelajar SMA berpandangan bahwa Pancasila adalah ideologi yang tidak permanen atau dapat digantikan.

“Hasil survei ini harus disikapi dengan serius. Terlebih, temuan ini kontras dengan hasil beberapa survei sebelumnya, meskipun dengan sampel responden yang berbeda. Survei SMRC pada bulan Juni 2022 menyatakan 82 persen masyarakat menganggap Pancasila sebagai ideologi negara tidak boleh diubah,” katanya.

“Sementara, hasil survei Pusat Studi Kebangsaan Indonesia dan Litbang Kompas pada bulan Januari 2023 mengungkap bahwa 86,1 persen mahasiswa tidak setuju jika Pancasila diganti,” tambah Bamsoet

Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, permasalahan lain yang terus menggelayuti generasi muda adalah maraknya keterlibatan generasi muda dalam berbagai aksi kriminalitas, anarkisme dan vandalisme, perilaku seks bebas, hingga penyalahgunaan narkoba.