JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Anggota DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyoroti pemecatan Ipda Rudy Soik dari keanggotaan Polri. Ia menilai bahwa pemecatan perwira yang mengungkap jaringan mafia BBM bersubsidi di Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut merupakan kemunduran bagi institusi penegak hukum.
“Ini merupakan kemunduran institusi penegak hukum. Seharusnya kepolisian memberikan apresiasi atas kerja-kerja anggota polisi seperti saudara Rudy Soik, yang banyak membuka tabir kasus-kasus yang merugikan banyak orang,” ujar Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dalam keterangannya, Selasa (15/10/2024).
Nama Rudy Soik menjadi perhatian publik setelah dikenakan sanksi pelanggaran kode etik karena dituding berkaraoke dengan perempuan yang bukan istrinya, yaitu Polwan sesama koleganya. Rudy telah mengklarifikasi bahwa kejadian yang dipersoalkan adalah saat ia bersama anak buahnya makan siang di restoran yang juga merupakan tempat karaoke di Kupang, NTT. Makan siang tersebut sekaligus merupakan monitoring dan evaluasi usai Rudy dan jajarannya melakukan penggerebekan terhadap aktivitas jaringan mafia yang menyebabkan kelangkaan BBM bersubsidi di NTT.
Diketahui bahwa kelangkaan BBM telah terjadi di sejumlah wilayah di NTT, dan kasus penyelundupan BBM subsidi ke Timor Leste juga sudah terungkap. Dari temuan Rudy, jaringan mafia tersebut terdiri dari beberapa tingkatan, mulai dari tim pengepul yang mendapatkan barcode dari oknum pegawai pemerintah untuk membeli BBM bersubsidi dengan backing dari oknum Polda NTT, hingga penjualan BBM subsidi ke industri dan penyelundupan ke negara Timor Leste.
Menurut Rahayu Saraswati, Rudy memiliki latar belakang yang baik dan dikenal sebagai polisi berintegritas serta pemberani karena kerap mengungkap kasus penting. Sebelum membongkar mafia BBM di NTT, Rudy juga berhasil menangani kasus perdagangan orang di Kupang.
Rahayu menilai ada pihak-pihak yang merasa terancam dengan penyelidikan Rudy karena bisnis mereka terganggu.
“Saudara Rudy memiliki track record yang baik dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai anggota Kepolisian,” tegasnya.
Sara juga menyoroti bagaimana Rudy, yang terakhir berpangkat Ipda, dipindahkan ke bagian lain saat mengungkap kasus perdagangan orang di NTT. Ia dianggap mengganggu ketenangan bisnis ‘Bajual Manusia’.