Jakarta Jadi Tuan Rumah Pertemuan UCAP CAI C40 Asia Tenggara 2025

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung membuka Pertemuan Regional Urban Climate Action Programme - Climate Action Implementation (UCAP CAI) Asia Tenggara tahun 2025 di Hotel Ayana Midplaza, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025)/Diskominfotik.

Melalui pertemuan minggu ini, lanjut Dominic Jermey, kota-kota di Asia Tenggara tidak hanya memamerkan pencapaian mereka-mereka juga menyerukan aksi yang kuat bahwa pendanaan iklim bukanlah kemewahan, melainkan sebuah kebutuhan untuk mewujudkan perubahan nyata bagi manusia dan planet ini,.

Sebagai tambahan informasi, pertemuan regional UCAP CAI berlangsung pada 23 hingga 25 Juli 2025. Acara ini menampilkan kemajuan Jakarta, Kuala Lumpur, dan Quezon City dalam melaksanakan aksi iklim yang ambisius dan inklusif melalui Program UCAP CAI dari C40.

Pertemuan ini mencakup berbagai kegiatan seperti lokakarya, kunjungan lapangan, dan diskusi tingkat tinggi yang dirancang untuk memperkuat portofolio proyek kota, memahami instrumen pembiayaan iklim, serta berinteraksi langsung dengan investor dari sektor publik dan swasta.

Sorotan utama dari pembukaan acara ini adalah pengumuman resmi Jakarta untuk bergabung dengan Clean Investment Accelerator—sebuah koalisi global yang kini mencakup 21 kota yang berkomitmen mengalihkan pembiayaan kota dari bahan bakar fosil ke solusi iklim yang membangun ekonomi tangguh dan inklusif.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, Jakarta berkomitmen untuk secara perlahan mengurangi investasi berbasis bahan bakar fosil dari aset kota, mengembangkan instrumen pembiayaan hijau seperti obligasi dan portofolio berbasis ESG, serta mendorong kebijakan pembiayaan berkelanjutan yang lebih luas.

Kota ini juga berencana meluncurkan platform digital untuk meningkatkan transparansi dan akses terhadap peluang investasi hijau lintas sektor.

Pengumuman ini sangat krusial karena Program UCAP CAI Asia Tenggara memasuki tahun terakhir pelaksanaan. Dengan meningkatnya risiko iklim dan keterbatasan akses terhadap pembiayaan, kota-kota di kawasan ini sangat membutuhkan pendanaan yang dapat diskalakan guna beralih dari perencanaan ke aksi nyata.

Program UCAP CAI, yang didanai oleh Pemerintah Inggris, telah membantu Jakarta dalam mengembangkan Peraturan Efisiensi Energi dan Air di Bangunan Gedung, Peta Jalan Bangunan Net-Zero, dan perangkat tata kelola iklim yang inklusif yang kini menjadi landasan bagi ketahanan iklim jangka panjang.

Melalui program tersebut, Jakarta berhasil meningkatkan kapasitas aksi iklim melalui berbagai inisiatif strategis, di antaranya:

  • Penyusunan Peraturan Efisiensi Energi dan Air pada Bangunan Gedung yang memperkuat penerapan bangunan gedung hijau, sebesar 100% untuk bangunan baru dan 50% untuk bangunan eksisting pada 2030, berpotensi menghindari 10,6 juta ton CO²e per tahun;
  • Peluncuran Net-Zero Building Roadmap serta integrasi real-time Data Management System ke dalam anggaran kota 2025, disertai komitmen alokasi anggaran untuk implementasinya;
  • Pengarusutamaan Inclusive Climate Action dalam tata kelola pemerintahan sesuai kearifan lokal melalui integrasi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang);
  • Penguatan sistem pelacakan emisi GRK untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data;
  • Pengembangan sistem transportasi umum, mobilitas rendah emisi, dan pengelolaan limbah berkelanjutan.[zul]