FAKTA NASIONAL – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat menginisiasi pelaksanaan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Tahun 2024, yang dipusatkan di Ballroom Hotel Aston Pontianak, pada 19 hingga 21 Juni 2024.
Untuk hari Rabu (19/6) diadakan Pra Rakerkesda, yang dikhususkan bagi Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit Daerah se-Kalimantan Barat, dan diikuti pula oleh beberapa narasumber dari Kemenkes RI.
Sementara untuk pembukaan secara simbolis digelar pada Kamis (20/6/2024), yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Pj Gubernur Kalimantan Barat dr. Harisson, M.Kes., yang dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D., beberapa Kepala Daerah yang dinobatkan menerima penghargaan, Kepala Dinas Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat, Direktur Rumah Sakit Daerah se-Kalimantan Barat, serta stakeholder terkait. Serta penutupan rangkaian kegiatan Rakerkesda ditutup pada Jumat (21/6).
Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., turut mengucapkan terima kasih atas kedatangan Wamenkes RI ke Kalimantan Barat. Lawatan ini menurut Pj Gubernur sebagai bentuk kepedulian pemerintah pusat terhadap peningkatan taraf kesehatan di Kalimantan Barat.
“Seperti kita tahu pelayanan kesehatan di kalimantan barat perlu terus kita tingkatkan, terutama untuk level preventif dan promotif mulai dari Posyandu, Puskesmas, Pustu (Puskesmas Pembantu), maupun tingkat rujukan (rumah sakit),” papar dr. Harisson.
Pj Gubernur menyebut, peningkatan preventif dan promotif tentu sangat berkaitan dengan kualitas pelayanan kesehatan.
Tak hanya itu, Harisson juga meminta kepada seluruh pemerintah kabupaten atau kota untuk beraksi dalam menurunkan angka stunting dan tuberculosis (TBC) pada Rakerkesda Provinsi Kalimantan Barat 2024. Terlebih kedua hal tersebut merupakan atensi dari pemerintah pusat.
Ditempat yang sama, Wamenkes RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D., menilai penyelenggaraan Rakerkesda diharap mampu menjadi wadah untuk menyelaraskan program dari pemerintah pusat lewat pemerintah daerah, khususnya di tingkat Provinsi hingga Kabupaten/Kota.
“Karena kita ketahui setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dan kebutuhan yang beragam, termasuk untuk sektor kesehatan,” ujar dr. Dante.
Lewat Rakerkesda ini, lanjutnya, juga akan menjadi acuan untuk memformulasikan kebutuhan bagi masing-masing daerah untuk diajdikan masukan untuk pemerintah pusat. Terutama agar dapat diberikan kebijakan secara rasional dan spesifik bagi tiap dareah.