Peringati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Kenali Masalah Kesehatan Mental

Ilustrasi Hari Kesehatan Mental Sedunia

JAKARTA,FAKTANASIONAL.NET –Tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia, sebuah momen penting yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya kesehatan mental. Peringatan ini pertama kali diprakarsai oleh World Federation for Mental Health (WFMH) pada tahun 1992. Untuk tahun 2024, tema yang diusung adalah “It is Time to Prioritize Mental Health in the Workplace” atau dalam bahasa Indonesia, “Saatnya Memprioritaskan Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja.” Tema ini diangkat mengingat betapa signifikan hubungan antara pekerjaan dan kesehatan mental.

Kenali Masalah Kesehatan Mental Kesehatan mental adalah kondisi di mana seseorang dapat mengelola stres kehidupan sehari-hari, bekerja secara produktif, dan berkontribusi kepada komunitasnya. Sayangnya, masih banyak orang yang mengalami masalah kesehatan mental, dan berikut adalah beberapa yang paling umum:

Depresi: Sebuah gangguan mood yang menyebabkan perasaan sedih yang intens dan kehilangan minat dalam aktivitas yang biasa dinikmati. Depresi dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.

Kecemasan: Merupakan respons alami tubuh terhadap stres, tetapi menjadi masalah ketika kecemasan menjadi berlebihan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gangguan Bipolar: Sebuah kondisi di mana seseorang mengalami perubahan mood yang ekstrem, dari euforia ke depresi.

Skizofrenia: Sebuah gangguan serius yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Orang dengan skizofrenia mungkin mengalami halusinasi dan delusi.

Gangguan Makan: Gangguan ini termasuk anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan berlebihan, yang mempengaruhi hubungan seseorang dengan makanan dan citra tubuh.

Dampak Masalah Kesehatan Mental Masalah kesehatan mental dapat berdampak luas pada kehidupan seseorang, termasuk:

Fisik: Kesehatan mental yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan fisik, seperti meningkatkan risiko penyakit kronis.