JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda, menyambut positif kerja sama antara Indonesia dan Qatar dalam pembangunan 1 juta rumah susun di Jakarta, namun dirinya mengingatkan agar proyek besar ini tidak menyebabkan kelebihan suplai hunian yang bisa berdampak negatif pada sektor perumahan.
“Masuknya investor Qatar untuk terlibat dalam Program 3 Juta Rumah tentu kita sambut baik. Hanya saja, perlu dipastikan jumlah kebutuhan rumah di lokasi sasaran sehingga tidak terjadi over supply yang mengganggu likuiditas pengembang perumahan,” ujar Syaiful Huda, Jumat (10/1/2025).
Huda menambahkan perlunya kajian mendalam terhadap potensi supply dan demand di Jakarta. Menurutnya, jika pasokan rumah melebihi permintaan, rusun-rusun kosong akan menjadi masalah baru. “Kalau nanti pasokan banyak tetapi tidak terserap pasar karena melebihi permintaan, maka akan banyak rusun kosong yang tidak berpenghuni. Hal itu juga jadi masalah besar,” katanya.
Masuknya Qatar sebagai investor dinilai akan sangat membantu pencapaian target pembangunan 3 juta rumah per tahun. Dalam proyek ini, Qatar akan bertanggung jawab penuh, mulai dari pendanaan hingga pelaksanaan pembangunan, sementara pemerintah Indonesia hanya menyediakan lahan.
“Tentu ini akan sangat membantu karena dukungan APBN untuk sektor perumahan hanya di kisaran Rp40,2 triliun, yang terdiri dari alokasi Kementerian PKP sebesar Rp5,27 triliun dan pembiayaan perumahan sebesar Rp35 triliun. Secara hitungan di atas kertas, angka ini tidak cukup untuk membiayai pembangunan 3 juta rumah per tahun,” jelas Huda.