100 Hari Pemerintahan Prabowo Menurut Kiai Said Aqil Pentingnya Optimisme

100 Hari Pemerintahan Presiden Prabowo tegaskan Pentingnya Optimisme

JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, memberikan pandangannya terkait 100 hari pertama kinerja Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia menilai langkah-langkah konkret pemerintah belum terlihat sepenuhnya dan menyebut Prabowo masih berada di bawah bayang-bayang pemerintahan sebelumnya.

“Langkah konkret dalam membangun ekonomi, budaya, dan pendidikan memang belum kelihatan. Namun, kita semua harus optimis bahwa Pak Prabowo mampu memimpin Indonesia dan memajukan bangsa ini,” ujar Kiai Said, Senin (20/1/2025).

Kiai Said menegaskan pentingnya optimisme dalam mendukung kepemimpinan Prabowo. Menurutnya, optimisme adalah modal penting untuk memimpin dan membangun bangsa. “Kalau sejak awal kita tidak optimis, itu awal kegagalan. Kritikan itu wajar, tapi langkah positif juga harus kita dukung,” jelasnya.

Dalam pandangannya, Prabowo adalah pemimpin yang memiliki karakter tegas dan visioner. Kiai Said mengungkapkan keyakinannya berdasarkan prediksi mendiang Gus Dur, Presiden keempat RI, yang pernah menyebut bahwa Prabowo akan menjadi presiden di usia tua.

“Saya ingat betul Gus Dur pernah mengatakan, ‘Prabowo akan jadi presiden ketika sudah tua.’ Itu beliau sampaikan saat open house di Ciganjur. Dan sekarang terbukti,” kenang Kiai Said.

Kiai Said juga menyebut bahwa Prabowo merupakan sosok yang bersungguh-sungguh dalam memimpin, terutama dalam hal pemberantasan korupsi. Kebijakan Prabowo yang tegas dan tidak berorientasi pada kepentingan pribadi dinilai sebagai keunggulannya.

“Pak Prabowo sudah selesai dengan dirinya sendiri. Dia sudah mapan, kaya, dan anaknya sudah dewasa. Jadi, fokusnya benar-benar untuk negara,” tambah Kiai Said.

Selain itu, Kiai Said mengungkapkan bahwa Prabowo adalah figur yang menghormati ulama. Hal ini terlihat dari kebiasaan Prabowo yang sering sowan ke kiai sebelum menjalankan tugas besar, termasuk kunjungannya ke PBNU.

“Pak Prabowo pernah datang ke rumah saya empat kali. Bahkan, sebelum menjadi presiden, dia sering berkunjung ke PBNU dan membawa makanan Arab. Itu menunjukkan rasa hormatnya kepada ulama,” ungkap Kiai Said.

Kiai Said berharap ke depannya pemerintahan Prabowo-Gibran dapat lebih menunjukkan langkah-langkah konkret dalam memajukan Indonesia, terutama di bidang ekonomi, pendidikan, dan budaya. Ia juga menekankan pentingnya dukungan masyarakat dalam membangun bangsa yang lebih baik[dnl]