JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Persaingan perdagangan antara Amerika Serikat dan China semakin memanas dengan tindakan balasan tarif yang saling menguntit.
Kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan pelaku industri, terutama bagi perusahaan multinasional seperti Apple.
Diketahui, sebagian besar produksi iPhone telah berlangsung di China selama 18 tahun terakhir.
Namun, di tengah konflik yang kian intens, muncul spekulasi bahwa Apple mungkin terpaksa memindahkan produksinya ke dalam negeri, meskipun biaya yang harus dikeluarkan mencapai miliaran dolar AS.
Dengan tarif impor sebesar 145% terhadap produk China, situasi ini berpotensi mengganggu rantai pasokan Apple yang tersebar di beberapa negara seperti China dan India.
Hal ini tidak hanya berdampak pada proses produksi, tetapi juga menekan harga jual produk andalan tersebut.