JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Dalam situasi ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China yang semakin memanas, prediksi harga iPhone diperkirakan naik hingga tiga kali lipat, sehingga dapat mencapai lebih dari US$ 3.000 per unit.
Fenomena ini muncul sebagai dampak langsung dari kebijakan tarif balasan yang dilancarkan kedua negara, serta keputusan strategis dari pemerintahan AS yang menekankan pemindahan produksi iPhone ke dalam negeri.
Isu ini telah menciptakan kekhawatiran di kalangan konsumen dan pelaku industri teknologi global.
Sejak pertama kali iPhone diproduksi di China 18 tahun yang lalu, rantai pasokan yang telah terbentuk mendukung efisiensi dan inovasi produk.
Namun, dengan meningkatnya tarif balasan, sejumlah produsen dan pemasok diwajibkan melakukan evaluasi ulang terhadap biaya produksi dan distribusi.
Apabila kebijakan tarif ini terus berlanjut, produsen besar seperti Apple tidak memiliki pilihan lain selain menyesuaikan strategi produksi untuk menghindari kerugian jangka panjang.