Strategi Diplomasi Indonesia untuk Menjaga Stabilitas Ekonomi

Stabilitas Ekonomi/(ilustrasi/@pixabay)

JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Dalam beberapa waktu terakhir, perekonomian global mengalami gejolak yang tak terhindarkan akibat perang tarif antara Presiden Amerika Serikat (AS) dan China.

Kebijakan tarif dagang tersebut tidak hanya berdampak pada kedua negara raksasa ekonomi, tetapi juga merembet ke sejumlah negara berkembang, termasuk Indonesia.

Kondisi ini mendorong pemerintah dan pelaku industri untuk mengambil langkah strategis dalam menghadapi dampak kebijakan tersebut.

Kepala BPI Danantara, Treasury Ali Setiawan, mengungkapkan bahwa setiap negara kini tengah berupaya berdiplomasi serta bernegosiasi guna mencapai kesepakatan terbaik.

“Saya cukup yakin ke depannya nanti akan ada agreement yang bisa diputuskan. At the end of the day saya rasa dari dua belah negara pasti akan melihat apa yang terbaik bagi negara masing-masing,” ujarnya di sebuah diskusi di Centennial Tower, Jakarta, 15/4/2025.

Negosiasi antara Indonesia dan pemerintah AS juga mendapat sorotan dari pengusaha nasional Sandiaga Uno.

Menurutnya, Indonesia terpaksa akan ikut terlibat dalam arena perang tarif karena peran strategisnya sebagai negara penghasil produk padat karya, seperti tekstil, industri alas kaki, dan perikanan.

“Indonesia pasti akan terlibat. Tadi kita bahas bahwa tidak ada jalan lain selain kita bernegosiasi, kita berdiplomasi sehingga produk-produk kita tidak terancam dengan tarif yang bisa memukul industri ini,” jelasnya.