Indonesia Jajaki Impor Lithium Australia untuk Ekosistem Baterai

Indonesia Jajaki Impor Lithium Australia untuk Ekosistem Baterai
Indonesia Jajaki Impor Lithium Australia untuk Ekosistem Baterai/(ilustrasi/@pixabay)

JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Pemerintah Indonesia terus memperkuat roadmap pengembangan ekosistem baterai listrik nasional demi mempercepat transisi energi.

Dalam International Battery Summit di Jakarta (5/8/2025), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan rencana impor lithium dari Australia sebagai langkah strategis menutup kekurangan pasokan bahan baku di dalam negeri.

Indonesia sejak 2020 telah menyusun peta jalan hilirisasi mineral, termasuk nikel dan mangan, tetapi kekosongan lithium memerlukan solusi impor.

Peta Jalan Impor Lithium untuk Baterai Sejak 2020

Sejak dicanangkan pada 2020, roadmap baterai mencakup hulu ke hilir: penambangan, pengolahan, pembuatan sel, hingga perakitan baterai.

Posisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar dunia menjadi modal kuat, namun ketersediaan lithium yang terbatas menuntut kerja sama internasional.

Pemerintah telah merangsang investasi smelter dan pabrik baterai dengan insentif fiskal dan perizinan yang dipermudah.

Strategi B2B untuk Keberlanjutan Pasokan Impor Lithium

Impor lithium dialokasikan melalui skema business to business (B2B), di mana perusahaan dalam negeri menjalin kontrak langsung dengan mitra Australia.

Exit mobile version