JAKARTA, FAKTANASIONAL – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah memperkuat jaring pengaman layanan kesehatan terkait penyakit Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet. Hal tersebut lantaran adanya 3 warga yang menjadi suspect baru kasus Mpox.
“Pemerintah perlu segera memperkuat jaring-jaring pengaman layanan kesehatan untuk Mpox dengan tindakan-tindakan yang lebih komprehensif dan terkoordinasi. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat juga harus menjadi prioritas utama agar rakyat paham risiko dan cara pencegahan penyakit ini,” ujar Puan, Kamis (05/09/2024).
Mpox sendiri merupakan penyakit serius yang harus segera ditangani. Oleh karenanya, Puan menilai diperlukan terobosan untuk mencegah agar Mpox tidak menjadi potensi gelombang pandemi baru.
“Penyakit ini harus kita cegah bersama jangan sampai jadi gelombang pandemi. Kita harus melindungi kesehatan rakyat Indonesia,” tegas perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Adapun suspect Mpox ditemukan pada 3 warga yang tinggal di kawasan Ulu Palembang, Sumatera Selatan. Kendati hasil 3 suspect itu telah dinyatakan negatif Mpox berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, Pemerintah tetap diimbau untuk mempersiapkan langkah-langkah komprehensif sebagai antisipasi terhadap skenario terburuk yang mungkin terjadi.
“Kita harus terus waspada dengan menyiapkan langkah konkret. Pastikan semua tenaga medis memahami SOP apabila ditemukan suspect kasus Mpox, dan semua faskes juga harus siap infrastrukturnya,” ungkap Puan.
Meski bukan penyakit mematikan, penyakit Mpox yang terjadi karena infeksi virus MPXV itu mudah menular. Penularan virus Mpox antar-manusia dapat terjadi melalui kontak langsung berupa berjabat tangan, bergandengan, dan termasuk kontak seksual.
Virus MPXV sendiri merupakan spesies dari genus Orthopoxvirus. Ada dua clade virus MPXV, yaitu Clade I (dengan subclade Ia dan Ib) dan Clade II (dengan subclade IIa dan IIb). Clade Ia dan Ib memiliki manifestasi klinis yang lebih berat bila dibandingkan dengan Clade II.
Varian Mpox Clade I, baik 1a maupun 1b, belum terdeteksi di Indonesia. Sejak 2022 hingga saat ini, varian yang ditemukan di Indonesia adalah varian Clade II. Sebanyak 88 kasus Mpox yang ditemukan di Indonesia juga telah dinyatakan sembuh.
Meski begitu, Puan mengatakan pencegahan penyebaran Mpox harus jadi prioritas mengingat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan situasi penyakit Mpox terkini sebagai ‘kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia’.
“Untuk itu harus ada langkah-langkah pencegahan yang tepat. Langkah skrining di pintu-pintu masuk wilayah Indonesia dan vaksin bagi kelompok rentan sudah cukup akurat,” sebut mantan Menko PMK itu.