Seminar Bisnis TEI 2024 Ungkap Pentingnya Strategi PR dan Branding di Pasar AS

Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perundingan Perdagangan Internasional, Bara Krishna Hasibuan menerima delegasi bisnis asal Amerika Serikat di sela-sela pameran TEI 2024 (Trade Expo Indonesia 2024 ) di ICE, BSD City, Tangerang, Banten/Humas Kemendag.

TANGERANG, FAKTANASIONAL.NET – Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan Washington D.C. menggelar pada Rabu, (9/10). Seminar ini bertujuan untuk menyosialisasikan

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengingatkan pentingnya strategi meningkatkan hubungan masyarakat (Public Relations/PR) dan penjenamaan (branding) suatu produk untuk memasuki pasar Amerika Serikat (AS).

Hal ini disampaikan Atase Perdagangan Kemendag untuk Washington D.C
dalam Seminar Bisnis dengan tema “Find Out How Public Relations Can Help Your Export Business to the US Market” yang digelar di Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39, Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Banten.

Atase Perdagangan Washington D.C. Ranitya Kusumadewi mengatakan, AS merupakan pasar konsumen terbesar di dunia. Sebesar 29 persen belanja konsumen global berasal dari AS dengan nilai USD 20,10 triliun.

“Dengan jumlah penduduk 330 juta jiwa dan pusat inovasi dunia, pasar AS sangatlah kompetitif,” kata Ranitya yang dikutip dari rilis yang publish oleh kemendag.go.id, Jumat (11/10/2024).

“Keberhasilan menembus pasar AS akan memberikan posisi strategis untuk memasuki pasar-pasar lainnya. Untuk itu, penting bagi para pelaku usaha memahami strategi Public Relations dan branding yang tepat,” tambahnya.

Sementara Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wasington D.C. Ida Bagus Made Bimantara (Sade) menyampaikan, usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia perlu membangun branding untuk memasuki pasar AS, terutama dengan memanfaatkan momentum 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-AS tahun ini dengan berbagai upaya penguatan kerja sama ekonomi kedua negara.

“AS kini sedang mencari sumber alternatif (sourcing alternatif) berbagai produk termasuk dari Indonesia. Oleh karena itu, perlu kita tangkap sebagai peluang,” jelas Sade dalam seminar yang diikuti oleh 50 peserta, didominasi pelaku usaha peserta TEI yang terdiri atas eksportir dan calon eksportir ke pasar AS tersebut.

Sementara itu, Kepala Komunikasi PNTR Group, Angga Hadi yang juga tampil sebagai narasumber di seminar tersebut menjelaskan bahea pemasaran merupakan salah satu aspek penting dalam proses ekspor.