Ada Export dan FTA Center serta IA-CEPA, Wamendag Roro Dorong Pelaku UMKM Perempuan Rambah Pasar Australia

Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri saat memberikan sambutan kunci sekaligus membuka kegiatan “Women-Led SMEs Dialogue Forum on Trade: Go Big, Go Global” kemarin, Selasa (5/11) di The Sultan Hotel, Jakarta/Kemendag.

JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET — Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri berharap keterlibatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan di pasar global, khususnya Australia semakin besar.

Hal ini disampaikan Wamendag Roro saat memberikan sambutan kunci sekaligus membuka kegiatan “Women-Led SMEs Dialogue Forum on Trade: Go Big, Go Global” kemarin, Selasa (5/11) di The Sultan Hotel, Jakarta.

“Kami juga berharap para pelaku UMKM perempuan dapat menyampaikan usulan terkait kebijakan dalam forum ini. Hal itu guna mendukung keterlibatan yang lebih besar bagi pelaku UMKM perempuan pada perdagangan internasional, khususnya antara Indonesia dan Australia,” kata Wamendag Roro.

“Sebab, pelaku UMKM perempuan dapat menjadi pelopor dalam inovasi, ketangguhan, dan kemajuan perdagangan. Untuk mewujudkannya, tentu hal-hal yang menghambat keterlibatan perempuan harus segera kita atasi,” tambahnya.

Wamendag Roro menjelaskan, hubungan yang kuat antara Indonesia dan Australia semakin diperkokoh dengan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/Indonesia-Australia CEPA).

Berdasarkan hasil analisis Katalis pada 2022, perjanjian perdagangan ini akan memberikan keuntungan bagi perempuan pelaku UMKM berupa peningkatan keterlibatan mereka di dalam perdagangan.

“Keuntungan Indonesia-Australia CEPA bagi perempuan akan terlihat lebih jelas pada produk-produk jasa dan agribisnis bagi Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam penambahan nilai tambah dalam rantai pasok,” tutur Wamendag Roro.

Pada kesempatan tersebut Wamendag Roro juga mengungkapkan bahwa pelaku UMKM perempuan dapat memanfaatkan kantor-kantor konsultasi milik Kementerian Perdagangan di daerah untuk memperoleh informasi pasar hingga pengembangaan produk ekspor.

Adapun kantor-kantor konsultasi tersebut meliputi Export Center di Surabaya dan Makassar, serta Free Trade Agreement (FTA) Center yang berlokasi di Bandung, Semarang, dan Jakarta.