FAKTA NASIONAL – Ahmad Dhani dan jajaran Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia, yang diketuai oleh Piyu, menyampaikan protes terbuka kepada Presiden Joko Widodo terkait rencana perilisan izin konser berbasis digital atau online.
Acara peluncuran ini direncanakan akan digelar pada Senin 24 Juni 2024 di Jakarta Selatan dan dihadiri oleh Jokowi. Namun, Ahmad Dhani dan Piyu merasa mereka sebagai komposer tidak dilibatkan dalam proses pembuatan izin konser tersebut.
“Kami mendapatkan undangan untuk sebuah acara grand launching perizinan event online pada tanggal 24 Juni 2024 ini,” kata Piyu dalam video pernyataan.
“Dalam hal ini Bapak Presiden, kami merasa keberatan apabila kami tidak dilibatkan atau kami tidak diikutsertakan dalam perumusan atau pembangunan perizinan event online tersebut,” lanjut Piyu.
Menurut Piyu, melibatkan asosiasi komposer dalam pembuatan izin konser akan menjadi “contoh yang baik” terkait penggunaan karya cipta dan penghargaan terhadap karya cipta di Indonesia.
Ahmad Dhani menambahkan, “Kami sebagai pencipta lagu, kami belum tahu bagaimana formatnya, karena selama ini sebagai pihak yang tidak pernah merasa diuntungkan atas penggunaan lagu dalam live event [konser] itu. Kami cukup keberatan apabila tiba-tiba ada grand launching sebuah peraturan baru yang kami tidak tahu menahu sama sekali.”
Ahmad Dhani, yang menjabat sebagai Dewan Pembina Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia, menegaskan nasib komposer dan pencipta lagu tidak pernah dianggap serius di Indonesia, terutama soal royalti yang sering menjadi sengketa.
“Kami sejak 2014 tidak pernah mendapatkan hak yang layak dalam penggunaan lagu di live event [konser]. Maka dari itu kami mohon Bapak Jokowi untuk tidak atau mengundurkan daripada launching, sehingga kami ikut terlibat dalam pembuatan peraturan-peraturan tersebut,” kata Ahmad Dhani.