JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Dalam situasi yang penuh ketegangan di Timur Tengah, Hamas baru saja menyetujui proposal gencatan senjata Gaza yang diterima dua hari lalu dari mediator Mesir dan Qatar.
Dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, Pemimpin Hamas, Khalil al-Hayya, menyampaikan, “Kami menanggapinya dengan positif dan menerimanya. Kami berharap Israel tidak akan merusaknya.”(30/3/2025).
Pernyataan ini menggambarkan harapan akan terjadinya fase transisi menuju situasi yang lebih stabil, meskipun tantangan besar masih harus dihadapi oleh kedua belah pihak.
Proposal yang diajukan oleh mediator menyarankan untuk membebaskan lima sandera Israel setiap pekan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata baru.
Mesir, sebagai mediator utama, telah menerima indikasi positif dari pihak Israel yang membuka peluang bagi dimulainya fase transisi.
Kantor Perdana Menteri Israel pun dilaporkan sedang mengadakan konsultasi internal untuk menanggapi usulan tersebut, dengan koordinasi erat bersama Amerika Serikat.
Gencatan senjata yang dimulai sejak 19 Januari 2025 telah memberikan celah bagi kedua pihak untuk mengurangi intensitas konflik. Pada fase pertama, penghentian pertempuran, pembebasan beberapa sandera Israel, serta pembebasan tahanan Palestina telah menjadi titik awal yang diharapkan dapat membawa perubahan positif.