JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyoroti rendahnya literasi di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya pelajar. Ia mengingatkan pentingnya langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar generasi muda Indonesia dapat berdaya saing di tengah tantangan global.
“Masih adanya anak-anak kita yang kurang literasinya cukup mengkhawatirkan, karena literasi menentukan kualitas SDM kita,” ujar Cucun, Jumat (15/11/2024).
Beberapa waktu terakhir, sejumlah video viral di media sosial menunjukkan siswa SMP-SMA kesulitan menjawab soal matematika dasar, seperti perkalian dan pembagian. Bahkan, beredar video yang menunjukkan 29 pelajar SMP di Pangandaran, Jawa Barat, tidak bisa membaca.
“Meski video tersebut tidak bisa digeneralisasi, fenomena ini tetap perlu menjadi perhatian. Saya yakin banyak anak-anak Indonesia yang pintar, tetapi kita juga tidak bisa mengabaikan fakta yang terjadi,” kata Cucun.
Cucun juga mengutip survei Kehidupan Keluarga Indonesia (IFLS) yang menunjukkan kenaikan jenjang pendidikan tidak selalu diikuti oleh peningkatan kemampuan literasi. Skor literasi siswa kelas 1 hanya 26,5%, sementara siswa kelas 12 mencapai 38,7%, menunjukkan kenaikan yang tidak signifikan.
Data UNESCO juga menunjukkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah. Hanya 1 dari 1.000 orang Indonesia yang rajin membaca, sementara studi World’s Most Literate Nation Ranking menempatkan Indonesia di peringkat 60 dari 61 negara.
“Karena buku adalah jendela dunia, data ini menjadi indikasi serius bahwa sistem pendidikan kita perlu diperbaiki. Kita harus mengejar visi Indonesia Emas 2045, dan itu membutuhkan SDM yang unggul,” tegas legislator dari Jawa Barat II tersebut.
Cucun menyoroti banyaknya lulusan SMA dan SMK yang menganggur akibat kurangnya akses pendidikan tinggi. Ia mendorong pemerintah untuk memperluas program vokasi agar siswa yang tidak melanjutkan pendidikan tinggi tetap memiliki keterampilan untuk bersaing di dunia kerja.