Wamendag Roro Dorong Sinergi Pendidikan dan Pemerintah untuk Tingkatkan Ekonomi Nasional

Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri saat menjadi pembicara pada kuliah umum dengan tema ‘Kebijakan Perdagangan Indonesia’ di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan/Humas

BANJARMASIN, FAKTANASIONAL.NET – Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam melahirkan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing bangsa. Untuk itu, sinergi antara institusi pendidikan dan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sangatlah penting.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri saat menjadi pembicara pada kuliah umum dengan tema ‘Kebijakan Perdagangan Indonesia’ di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

“Melalui kolaborasi yang kuat, kita dapat menciptakan solusi-solusi inovatif untuk mengatasi berbagai tantangan ekonomi yang ada. Ini menandakan adanya upaya kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintah untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan perekonomian,” kata Wamendag Roro dalam rilis yang dipublish Biro Humas Kemendag, Selasa (19/11/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Wamendag Roro menyampaikan sejumlah program prioritas Kementerian Perdagangan, termasuk pengamanan pasar dalam negeri, perluasan ekspor, dan peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BISA ekspor.

“Kami menargetkan pemanfaatan 23 pasar yang telah dibangun, serta penyelesaian berbagai permasalahan terkait perdagangan seperti trade remedies, serta pengawasan impor ilegal terintegrasi dan berkelanjutan,” ujar Wamendag Roro.

Wamendag Roro mengatakan, berdasarkan arahan Presiden Prabowo, pemerintah berkomitmen untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2028–2029. Pencapaian target difokuskan pada kebijakan pemerintah yang mampu mendorong investasi serta adaptasi teknologi dan inovasi.

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga fokus pada perluasan pasar ekspor dengan menargetkan penyelesaian perundingan perdagangan bilateral dengan beberapa negara mitra.

Sedangkan, pada Program Kerja UMKM BISA Ekspor, Kementerian Perdagangan menargetkan pengembangan ekosistem ekspor, terciptanya 100 UKM siap ekspor dan 500 UKM yang dilatih ekspor.