Sampaikan Orasi Ilmiah, Duta Besar Aldhaheri Paparkan Pencapaian UEA di Bidang Kecerdasan Buatan dan Teknologi

BANTEN, FAKTANASIONAL.NET – Duta Besar Uni Emirat Arab (Dubes UEA) untuk Indonesia H.E. Abdulla Salem Aldhaheri memaparkan tentang pencapaian negaranya dalam penggunaan dan pengembangan teknologi cangih berbasis kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence).

Pemaparan tersebut disampaikan Dubes Aldhaheri melaui orasi ilmiah bertajuk “Pengalaman UEA dalam Memajukan Kecerdasan Buatan (AI) dan Teknologi” yang berlangsung di aula Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin, Banten kemarin lusa.

Turut hadir dalam pemaparan orasi ilmia Dubes Aldhaheri tersebut,  Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Prof. Dr. Wawan Wahyuddin serta para mahasiswa dan civitas akademika kampus tersebut .

Di awal Orasinya, Dubes Aldhaheri menyoroti kemajuan hubungan bilateral yang dicapai antara UEA dan Indonesia sejak terbentuknya hubungan diplomatik resmi di antara kedua negara pada 47 tahun silam.

“Hubungan bilateral ini terjalin dalam berbagai bidang, mencakup pendidikan, ekonomi, agama, kesehatan, lingkungan, energi, infrastruktur, pertanian, dan ketahanan pangan, dan lainnya,” kata Aldhaheri dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (11/09/2024).

“Hubungan bilateral ini semakin diperkuat oleh kunjungan timbal balik antara kedua kepala negara,” tambahnya.

Yang terbaru, adalah kunjungan Presiden Republik Indonesia Yang Mulia Bapak Joko Widodo ke UEA dimana beliau dianugerahi penghargaan Order of Zayed oleh Presiden UEA Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan sebagai bentuk pengakuan atas upaya beliau memperkuat hubungan bilateral sekaligus penghormatan tertinggi UEA terhadap bangsa Indonesia.

Selanjutnya, Dubes Aldhaheri memaparkan pencapaian UEA di bidang teknologi canggih. Laporan tahunan terbaru Indeks Teknologi PBB menempatkan UEA sebagai negara Arab terdepan sebagai bukti  komitmen UEA untuk tampil sebagai pusat teknologi dan inovasi global.

“Keputusan UEA untuk berinvestasi dan menciptakan ekonomi yang dinamis yang didorong oleh pengetahuan dan inovasi telah terbukti penting bagi UEA untuk mengambil langkah signifikan di berbagai bidang, termasuk energi terbarukan, energi nuklir, dan luar angkasa,” ungkapnya.

Hanya dalam beberapa tahun, terang  Aldhaheri, UEA telah berfokus pada penelitian ilmiah, memperkuat posisi globalnya dalam riset dan pengembangan, dan muncul sebagai pemimpin dalam bidang-bidang tertentu yang sebelumnya didominasi oleh negara-negara maju.

Setelah pembentukan Badan Antariksa UEA pada tahun Tahun 2014, UEA telah mencapai banyak prestasi sejak memasuki arena eksplorasi ruang angkasa global, termasuk keberhasilan tim yang terdiri dari 200 insinyur UEA untuk mengirim misi antarplanet Arab pertama ke Mars.

“Saat ini, UEA memiliki sektor ruang angkasa aktif terbesar di Teluk dan Timur Tengah. Dalam bidang energi, tenaga nuklir telah muncul sebagai teknologi yang aman, bersih, dan terbukti bagi UEA,” katanya.

Program energi nuklir sipil UEA, lanjut Aldhaheri, merupakan landasan Strategi Energi UEA 2050, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon emisi karbon dioksida sebesar 70 persen, meningkatkan ketergantungan energi bersih hingga 50 persen, dan meningkatkan efisiensi konsumsi energi sekitar 40 persen pada pertengahan abad.