Jalan Program Aksi Restorasi Bumi, Cara Telkom Wujudkan Pilar Environmental ESG

Kegiatan penanaman mangrove di Pantai Istambul Glagah Wangi, Tambak Bulusan, Demak, Jawa Tengah/Corcomm.

JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan praktik Keberlanjutan atau ESG (Environmental, Social, dan Governance) di seluruh aspek dan lini bisnis perusahaan.

Hal ini diwujudkan melalui kegiatan bertajuk “Aksi Restorasi Bumi” dengan melakukan penanaman 10 ribu pohon mangrove di Pantai Istambul Glagah Wangi, Demak, Jawa Tengah.

“Aksi Restorasi Bumi ini merupakan bagian dari tindak lanjut suksesnya gelaran Digiland Run 2024, di mana Telkom mengonversi setiap 5 Km jarak tempuh peserta lari menjadi satu bibit pohon dan hasilnya terkumpul sebanyak 18 ribu bibit pohon,” kata Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (16/11/2024),

Sebagai wujud komitmen terhadap keberlanjutan, lanjutnya, Telkom menambah jumlah bibit pohon yang akan ditanam, dengan rincian 10 ribu pohon mangrove di Demak, 10 ribu pohon mangrove di Subang, 20 ribu pohon produktif di Sukabumi, dan 500 pohon produktif di Yogyakarta.

Lebih lanjut Ririek mengungkapkan bahwa melalui Aksi Restorasi Bumi ini, pihaknya berharap dapat membangun kembali dan memulihkan ekosistem di Pantai Istambul Glagah Wangi yang terdampak abrasi.

“Selain memulihkan lingkungan, kegiatan ini juga diharapkan mampu mendukung pemulihan ekonomi masyarakat sekitar dengan kembali menjadikan lokasi ini sebagai tujuan wisata di Indonesia, sehingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan,” katanya.

Pantai Istambul Glagah Wangi dipilih menjadi salah satu tempat untuk melakukan Aksi Restorasi Bumi karena kawasan ini pernah menjadi destinasi wisata yang bukan hanya menyajikan keindahan alam, tetapi juga memiliki nilai ekologis yang sangat penting, namun kini rusak dan memerlukan restorasi akibat abrasi dan erosi alam.

“Hutan mangrove di Pantai Istambul Glagah Wangi memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir,” ujar Ririek.

Pohon mangrove mampu menahan abrasi yang terjadi akibat gelombang laut, sehingga dapat melindungi daratan dari kerusakan yang lebih luas, serta dapat menyaring polutan yang berasal dari air laut, sehingga kualitas air di sekitarnya tetap terjaga.

Dalam jangka panjang, keberadaan hutan mangrove di Pantai Istambul Glagah Wangi menjadi salah satu aset lingkungan yang harus dijaga kelestariannya, sehingga dapat mengembalikan Pantai Glagah Wangi sebagai tujuan pariwisata lokal yang dapat memberikan dampak positif bagi komunitas setempat.