Program Jakarta Update: Pj Gubernur Teguh dan Jajaran Sampaikan Sejumlah Perkembangan DKI, di Antaranya Soal PBG dan Kebakaran

Kegiatan Program Jakarta Update yang berlangsung di di Balairung, Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025)/Diskominfotik.

JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menggelar Program Jakarta Update.

Acara yang merupakan ruang diskusi Pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama awak media koordinator Balaikota ini berlangsung santai di Balairung, Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).

Hadir di Jakarta Update kali ini Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi yang didampingi sejumlah Kepala Perangkat Daerah.

Ada lima isu yang dibahas di kegiatan kali ini, yaitu proses Persetujuan Bangunan Gedung (PBG); penataan kawasan dan organisasi; antisipasi musim hujan; kebakaran yang sedang terjadi, terutama di Plaza Glodok dan Kemayoran; hingga proses penamaan kanan atau hak penamaan stasiun MRT Jakarta di Cipete Raya menjadi Stasiun Cipete Raya Tuku.

Hal pertama yang dibahas adalah terkait PBG, di mana ini berkaitan dengan Program Strategi Nasional (PSN), yaitu pemerintah ingin membangun tiga juta rumah.

Untuk mendapatkan PBG, ada beberapa tahapan, tapi prosesnya sangat cepat. Khusus di Jakarta, bisa dilakukan di bawah 30 menit, tepatnya bisa selesai dalam 17 menit 31 detik, padahal itu pakai proses bayar.

“Jadi, perlu saya sampaikan, persyaratan semuanya jelas, tuntas, itu bisa cepat proses PBG itu juga sebenarnya tidak membutuhkan waktu yang lama. Ini sekaligus menjadi bukti komitmen kita untuk meningkatkan pelayanan publik,” kata Pj Gubernur Teguh.

Kemudian, hal kedua yang dibahas adalah soal penataan badan organisasi agar warga memiliki tempat tinggal yang layak huni.

Pj Gubernur Teguh adalah Ia menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta bersinergi dengan Yayasan Buddha Tzu Chi bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk menata kawasan padat penduduk.

Launching Program Rumah Layak Huni sudah dilakukan di Tanah Tinggi, Johar Baru, pada Senin petang (20/1).

“Kita lihat di wilayah Johar Baru, di Tanah Tinggi, nanti akan ada perbaikan di sana. Kami juga sampaikan hal ini di wilayah Jakarta Barat, seperti Palmerah,” kata Pj Gubernur Teguh.

Namun hal ini, lanjutnya, tidak mengalihkan perhatian Pemprov DKI untuk penataan penduduk di bawah kolong tol.

“Ini kita lakukan terus secara smart, khususnya di wilayah Jakarta Utara dan sebagian Jakarta Barat. Lalu, untuk pengisian rusun yang di Pasar Rumput masih terus dilakukan, karena belum full, di sana masih berjalan, hanya perlu clear dokumennya (oleh warga calon penghuni),”terang Pj Gubernur Teguh.

Selanjutnya yang dibahas adalan terkait upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi musim hujan.

Pj Gubernur Teguh mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta masih melakukan berbagai langkah antisipasi, seperti pembangunan saluran makro dan pendukung.

Namun, saluran tersebut hanya mampu menampung air dengan curah hujan maksimal 150 milimeter per hari, serta saluran pendukung maksimal hanya menerima curah hujan 100 milimeter per hari.