Soroti Perkelahian Geng ART WNI di Singapura, DPR Minta Pemerintah Bentuk Forum Dukungan Bagi PMI 

Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo/eMedia DPR RI.

JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Dua kelompok Pekerja Migran Indonesia (PMI) bertengkar dan membuat keributan hingga dikenakan denda S$1.000 atau Rp11 juta di Singapura. DPR RI meminta pemerintah Indonesia untuk membentuk forum dukungan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Kasus tawuran asisten rumah tangga (ART) asal Indonesia di Singapura memang sangat disayangkan. Kejadian ini mencerminkan pentingnya menjaga hubungan baik dan komunikasi yang sehat, terutama di lingkungan kerja yang jauh dari rumah. Sehingga perlu adanya forum dukungan untuk PMI,” ujar Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo, Rabu (18/09/2024).

Seperti diketahui, perkelahian antar ART WNI di Singapura itu viral di dunia maya. Perkelahian antara dua kelompok ART yang bermusuhan tersebut terjadi di dekat Stasiun MRT Paya Lebar pada bulan Mei lalu. Perkelahian dua geng ART WNI itu bahkan menjadi tontonan warga.

Pengadilan Singapura baru saja memutuskan hukuman terhadap salah satu pelaku yang bernama Sriani. Setelah menjalani hukuman, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebut izin kerja Sriani akan dicabut dan dilarang bekerja di Singapura.

Sementara dua terdakwa lain yakni Sulastri dan Siti kasusnya ditunda hingga Oktober. Mereka menunggu untuk melihat apakah bisa mendapatkan perwakilan di bawah Skema Bantuan Hukum Pidana (CLAS). Kemudian terdakwa bernama Nita menyatakan bahwa permohonan CLAS-nya ditolak, dan majikannya tidak menyediakan pengacara untuknya.

Melihat kasus ini, Rahmad mendorong Pemerintah, melalui Kemenaker, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk segera memfasilitasi pembentukan forum atau sejenisnya.

Menurutnya, forum dukungan yang dimaksud untuk memberikan bimbingan dan edukasi kepada PMI dalam hal mengelola konflik dan stres sehingga apabila terjadi masalah dapat menyelesaikannya secara damai dan efektif.

“Jadi para PMI kita pun dapat lebih berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi-informasi yang bisa menimbulkan konflik,” jelas Legislator dari Dapil Jawa Tengah V tersebut.

Rahmad menilai masalah pengelolaan emosi PMI menjadi salah satu tantangan yang harus diperhatikan. Maka dari itu forum dukungan ini perlu dibentuk untuk membantu para pekerja migran di luar negeri dalam menghadapi berbagai tekanan, baik dari segi pekerjaan, maupun lingkungan sosial.

“Kejadian seperti ini bisa terjadi karena kurangnya dukungan sosial dan tempat yang aman bagi mereka untuk berbagi dan menyelesaikan masalah. Dalam forum seperti ini, para pekerja migran dapat merasakan solidaritas dan persaudaraan dengan sesama PMI,” ungkap Rahmad.